Sains Kimia: Kenapa Kita Harus Memilihnya?

By Gigih Kurniawan - 9:04 PM

Sebelum menulis artikel ini saya ingin membuat seuatu disclaimer. Bahwa saya adalah sarjana sains kimia dan tidak memandang sebelah mata jurusan atau bidang keilmuan lainnya. Semuanya sangatlah penting untuk memajukan kualitas kehidupan manusia. Hanya saja saya ingin mempertegas dan memotivasi para mahasiswa atau lulusan sains kimia. Oke disclaimer sudah saya buat mari kita lanjutkan pembahasan kita dengan keyword sains kimia ini. Kenapa kita harus memilihnya dan kenapa saat ujian masuk perguruan tinggi negeri sangat jarang teman-teman lulusan SMA/SMK memilih jurusan sains dan katakanlah banyak memilih jurusan dengan background teknik dan kesehatan.
Ilmuwan Sains Kimia
(Source: rizaputranto.files.wordpress.com)

Sains Kimia: Sumber dari Segala Ilmu

Ilmu sains apapun itu apakah kimia, fisika, biologi, matematika, semuanya merupakan dasar dari segala ilmu yang sekarang sangat pesat sekali perkembangannya. Teknik elektro misalnya, untuk bisa menguasai ilmu tersebut sampai mendalam dasar matematika dan fisikinya harus benar-benar matang. Karena mungkin dua dasar ilmu itulah yang membangun teknik elektro. Kemudian berangkat ke ilmu kesehatan, kedokteran misalnya, untuk menguasahi ilmu kedokteran kita harus tahu dan belajar ilmu dasarnya yaitu biologi. Di dalam ilmu biologi kita bisa tahu apa saja jenis bakteri, sistem metabolisme tubuh dan sebagainya. Kemudian dimana letak “turunan kimia”? Baik, masih dalam dunia kesehatan, katakanlah jurusan farmasi, didalamnya terdapat ilmu kimia, bagaimana kita tahu struktur molekular suatu senyawa kimia penyusun obat dapat kita pelajari dalam ilmu kimia. Sekarang kita beralih menuju teknik, di sains kimia, kita mempelajari termodinamika, energi dan massa, yang semuanya itu sebagai dasar dari teknik seperti teknik kimia dan mesin.

Kemudian banyak yang bilang kalau begitu ilmu-ilmu sains tersebut hanya “dasar” ilmu lanjut atau lebih kerennya dasar dari ilmu advance? Oke, sekarang perhatikan contoh berikut:

“Suatu daerah sedang dilanda wabah penyakit A. Kemudian melalui suatu kesepakatan, pemerintah menginginkan vaksin untuk memerangi penyakit A tersebut. Pemerintah memerintahkan dinas terkait untuk segera mungkin melaksanakan instruksi tersebut. Dengan mandat itu dinas tersebut masuk perguruan tinggi untuk mengajak para ilmuan di universitas tersebut untuk membuat vaksin yang diinstruksikan pemerintah. Pejabat universitas tersebut menunjuk ilmuan dari bidang biologi, kimia, dan farmasi. Biologi dan kimia bertugas untuk mempelajari senyawa yang terkandung dalam penyakit A tersebut. Melalui pendekatan molecular dan biokimia para pakar biologi dan kimia tersebut akhirnya menemukan penangkal penyakit A tersebut. Kemudian mereka menyerahkan senyawa aktif penangkal penyakit A tersebut ke ilmuan farmasi untuk dijadikan obat dan siap untuk dikonsumsi masyarakat di suatu daerah yang sedang terkena wabah penyakit A tersebut.”

Dari contoh cerita di atas, kita bisa menyimpulkan kalau tidak ada perbedaan antara ilmu teknis dengan ilmu sains. Keduanya berjalan beriringan tanpa ada yang dianggap sebelah mata. Khusus untuk ilmu sains kimia, banyak sekali yang dipelajari dari sains kimia. Jika kita pisahkan secara general, bisa terbagi menjadi kimia organik, anorganik, analitik, fisik, dan biokimia. Kimia organik, di dalam ilmu tersebut kita mempelajari segala senyawa yang berkaitan dengan atom karbon  (C) beserta turunannya. Ada organik pasti ada anorganik, dalam kimia anorganik kita mempelajari segala hal tentang senyawa yang berkaitan dengan atom selain atom karbon (C). Selanjutnya ada kimia analitik yang mempelajari berbagai teknik dan metode analisa secara kuantitatif maupun kualitatif senyawa organik maupun anorganik. Dalam kimia fisik, secara mudahnya kita belajar segala sifat fisik dari senyawa organik maupun anorganik, misalnya secara termodinamikanya atau termokimianya. Terakhir biokimia, dalam biokimia secara umum kita mempelajari tentang biomolekul dan berbagai reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup.

Sains Kimia: Mau Kerja Dimana?

Kalau berbicara soal dunia kerja saya pribadi mungkin agak sedikit “ekstrim”. Menurut saya, para lulusan sarjana kuatkan daya analisa dan logika kalian. Dengan kemampuan analisa dan logika yang kuat maka bekerjalah dimana saja. Karena Yang Maha Kuasa akan memberikan rizky kepada kita semua di tempat yang terbaik untuk kita. Okelah ada yang masih berpendapat bahwa jika kita lulus di bidang kimia misalnya, kita harus bekerja dengan pekerjaan yang masih berbau kimia dan tidak mau bekerja di tempat atau bidang yang tidak ada kaitannya dengan kimia. Kalau memang seperti itu adanya “perbaiki” cara berpikir kita, bagaimana? Ketika kita bekerja ditempat yang diberika oleh Yang Maha Kuasa, dibidang apapun itu maka kita harus sekuat tenaga untuk selalu ikhlas dan sabar. Kemudian bagaimana kalau kita masih berpikiran dengan background pendidikan kita? Selalu gunakan ilmu yang kita dapat diperkuliahan, sebagai dasar untuk bekerja dengan baik. Mungkin agak susah dimengerti J, oke sekarang saya berikan contohnya. Misalkan kita bekerja di bank tetapi background kita kimia. Sekarang dimana kita bisa menggunakan ilmu kimia kita? Kayaknya gak ada ya? J Kalau saya pasti ada! Saat kita belajar kimia organic misalnya, kita belajar sintesis kimia, dalam kuliah tersebut kita belajar bagaimana membuat suatu senyawa dari berbagai material melalui metode retrosintesis. Tidak mudah menentukan proses retrosintesis agar senyawa yang kita inginkan dapat dibuat dari material yang sudah tersedia dipasaran. Dengan begitu kita dituntut untuk menggunakan daya analisa dan logika kita untuk memecahkan masalah tersebut. Sudah cukup sampai disini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dengan kemampuan analisa dan logika tersebut dapat kita terapkan ke bidang yang lainnya untuk melakukan problem solving. Dalam dunia perbankan misalnya pasti terdapat suatu masalah yang perlu kita cari solusinya, dengan bekal analisa dan logika yang kita sering lakukan dalam perkuliahan maka kita bisa tetap mencari solusi dalam masalah perbankan tersebut.

Kemudian dimana letak pekerjaan sarjana sains kimia yang sesuai dengan bidangnya? Kalau secara umum pekerjaan yang sesuai dengan bidang sains kimia adalah quality control dan research and development. Untuk quality control kita melakukan berbagai analisa kimia untuk menjamin kualitas dari produk yang kita hasilkan sesuai dengan peraturan yang ada. Sedangkan untuk research and development, kita dituntut untuk selalu berinovasi dengan melakukan penelitian-penelitian untuk menghasilkan produk yang selalu terbarukan. Dalam sains kimia juga kita bisa bekerja di lembaga-lembaga penelitian untuk membantu stakeholder dalam bidang apapun untuk memberikan solusi segala permasalahan dalam dunia kimia. Misalnya di Indonesia ada LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).

Akhirnya sampai disini artikel tentang penjelasan sains kimia, semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu bagi mereka yang ingin mengetahui lebih jauh tentang sains terutama sains kimia terutama bagi mereka lulusan SMA/SMK yang ingin memilih jurusan kimia dan ingin memantapkan hatinya J. Terima kasih telah membaca sampai akhir dari artikel ini.

Salam Smart

  • Share:

You Might Also Like

6 komentar

  1. http://www.pakteguh.com/2014/12/kimia-untuk-universitas.html Silahkan download buku Kimia Untuk Universitas disini dijamin gratis, nantikan update untuk buku yang lain, mohon dshare, kali aja ada teman yg membutuhkan

    ReplyDelete

Terima Kasih Atas Kunjungan dan Komentar Anda